Pilot Japan Airlines yang mabuk menyebabkan pembatalan penerbangan Dallas-Tokyo setelah peringatan polisi di AS

Penerbangan Japan Airlines dari Dallas ke Tokyo dibatalkan setelah seorang kapten mabuk di sebuah bar hotel dan menerima peringatan dari polisi, menurut media Jepang.

Surat kabar Mainichi, yang mengutip pernyataan dari Japan Airlines, melaporkan bahwa kapten makan malam di Dallas pekan lalu dengan anggota awak lainnya.

Menurut outlet tersebut, maskapai mengatakan dia kemudian terus minum sepanjang malam di lounge hotel tempat kru menginap dan, kemudian, di kamar hotelnya.

Sekitar pukul 2 pagi pada hari Selasa pekan lalu, seorang karyawan hotel meminta kelompok itu untuk diam, tetapi perilaku pilot yang tidak tertib mendorong panggilan ke polisi, Mainichi melaporkan.

Menurut pernyataan yang diberikan oleh maskapai, polisi menanyai pria itu dan memperingatkannya untuk tidak menimbulkan masalah lebih lanjut.

Surat kabar itu mengatakan keputusan maskapai untuk membatalkan penerbangan berasal dari kebutuhan untuk menilai kesejahteraan fisik dan mental kapten.

01:08

Japan Airlines mengamankan posisi teratas dalam peringkat maskapai besar di seluruh dunia, mengalahkan Singapore Airlines

Japan Airlines mengamankan posisi teratas dalam peringkat maskapai besar di seluruh dunia, mengalahkan Singapore Airlines

Japan Airlines tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Japan Airlines mengatakan kepada Mainichi bahwa mereka tidak dapat menemukan pilot pengganti tepat waktu untuk keberangkatan Rabu pagi.

Data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware menunjukkan bahwa penerbangan, yang akan berangkat pada pukul 11:05 waktu setempat pada hari Rabu, dibatalkan.

Japan Airlines membantu memindahkan 157 penumpang yang seharusnya berada di pesawat ke penerbangan alternatif, Mainichi melaporkan.

Meskipun kejadian yang relatif jarang, ada beberapa insiden pilot baru-baru ini yang melapor untuk bertugas di bawah pengaruh.

Pada bulan Maret, seorang kapten Delta Air Lines mengaku muncul untuk penerbangan sementara di atas batas alkohol legal.

Dia ditangkap setelah gagal dalam tes breathalyser pada Juni tahun lalu, dan kemudian dijatuhi hukuman 10 bulan penjara.

Pada tahun 2023, seorang pilot United Airlines yang muncul untuk bekerja di bawah pengaruh alkohol dijatuhi hukuman penjara enam bulan yang ditangguhkan oleh pengadilan Prancis.

Le Parisien melaporkan bahwa ia memiliki tingkat alkohol dalam darah 0,132 persen, lebih dari enam kali batas legal untuk pilot di Eropa dan tiga kali batas Administrasi Penerbangan Federal.

Menurut Administrasi Penerbangan Federal AS, kemampuan pilot untuk menerbangkan pesawat secara signifikan terganggu oleh penggunaan alkohol.

Dikatakan bahwa jumlah kesalahan serius yang dilakukan pilot meningkat secara dramatis pada atau di atas konsentrasi 0,04 persen alkohol dalam darah.

Artikel ini pertama kali diterbitkan olehBusiness Insider

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *