JAKARTA – Sebuah gunung berapi di pulau terpencil Halmahera di Indonesia meletus pada 27 Mei memuntahkan awan abu kelabu 6 km ke langit, kata badan vulkanologi negara itu, menambahkan telah mengeluarkan peringatan untuk otoritas penerbangan yang mengelola penerbangan lokal.
Ini mengikuti serangkaian letusan pada Mei setelah pihak berwenang melihat peningkatan aktivitas gunung berapi sejak April, yang menyebabkan evakuasi orang-orang dari tujuh desa terdekat.
“Kolom abu terlihat tebal dan abu-abu dan bergerak ke barat,” kata badan itu, menambahkan letusan terjadi pada pukul 3 pagi waktu setempat dan merekomendasikan agar radius 7 km dibersihkan.
Rekaman yang dibagikan oleh agensi pada 27 Mei menunjukkan gunung berapi memuntahkan abu yang tumbuh lebih tebal dan akhirnya mengaburkannya.
Badan tersebut juga mengeluarkan peringatan kode warna “merah” kepada otoritas penerbangan setempat pada 27 Mei, tertinggi dari jenisnya karena abu melebihi ketinggian 6 km, kata situs webnya.
Sebelumnya menaikkan tingkat siaga gunung berapi ke level tertinggi pada skalanya pada 16 Mei.
Kegiatan Ibu mengikuti serangkaian letusan gunung berapi yang berbeda di Indonesia, yang duduk di “Cincin Api” Pasifik dan memiliki 127 gunung berapi aktif.
Banjir bandang dan aliran lahar dingin dari Gunung Marapi, salah satu yang paling aktif di provinsi Sumatera Barat, menutupi beberapa kabupaten terdekat setelah hujan lebat pada 11 Mei, menewaskan sedikitnya 62 orang dengan 10 orang masih hilang.
Dalam beberapa minggu terakhir Gunung Api Sulawesi Utara telah meletus, memuntahkan lava pijar. Letusan itu mendorong pihak berwenang untuk mengevakuasi lebih dari 12.000 orang di pulau terdekat.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Ibu di Indonesia Paksa 7 Desa Dievakuasi