Kuala Lumpur / Singapura (ANTARA) – Sebuah kapal tanker minyak Vietnam yang dilaporkan Reuters mengunjungi Korea Utara pada Februari telah disita oleh Malaysia setelah ditemukan terapung-apung di lepas pantai Malaysia, kata pejabat badan maritim.
Data pengiriman Refinitiv yang dikutip oleh Reuters menunjukkan Viet Tin 01 tiba tepat di luar pelabuhan Nampo di pantai barat Korea Utara pada 25 Februari membawa 2.000 ton bensin, tak lama sebelum pembicaraan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi.
Tidak jelas apakah kapal tanker itu menurunkan kargo di Nampo. Di bawah sanksi yang dijatuhkan oleh PBB, Korea Utara sangat dibatasi dalam impor minyak mentah dan produk minyak sulingan.
Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan sebuah tim petugas menaiki kapal tanker itu pada hari Minggu setelah ditemukan berlabuh tanpa izin di lepas pantai negara bagian Johor, Malaysia selatan.
“Sebelumnya, aset kapal dan kapal agensi … Ditugaskan ke lokasi telah berusaha untuk menghubungi kapal tanker melalui radio dan speaker, tetapi tidak ada tanggapan yang diterima dan kapal itu diduga telah ditinggalkan,” kata direktur MMEA Johor Aminuddin Abdul Rashid dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Facebook agensi tersebut.
Badan itu mengatakan satu-satunya orang di atas kapal tanker itu adalah chief engineer Vietnam berusia 61 tahun, yang mengatakan kapal itu telah melayang dari posisi semula.
Anggota awak ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut, kata Aminuddin, tetapi tidak mengatakan apakah kapal itu sedang diselidiki karena hubungannya dengan Korea Utara.
Seorang juru bicara MMEA mengatakan pihak berwenang sedang menunggu pemilik kapal tanker untuk mengklaimnya. Dia menolak berkomentar lebih lanjut.
Panggilan ke Viet Trust Shipping Corp yang berbasis di Ho Chi Minh City, pemilik terdaftar Viet Tin 01, tidak dijawab.